A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Alhamdulillahirabbilalamin
atas kehendak Allah SWT, kami dari kelompok delapan yang beranggotakan M.
Sulton Ali Aziz, Abdurrahman wahid, dan Zulia Agustina, kelas A semester
genap jurusan pendidikan IPS Universitas
Maulana Malik Ibrahim Malang, akhirnya dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia yang bertemakan “ Teknik Penulisan Proposal” yang diampu oleh Ibu
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd., pada tanggal 24 April 2012.
Usulan penelitian
merupakan kerangka atau perinci prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu
meneliti. Penyusunan proposal ini pula yang akan menjadi alasan dalam pemberian
metodepenelitian pada mahasiswadi
perguruan tinggi agar mahasiswa mampu menyusun usulan penelitian terlebih
dahulu sebelum mereka terjun kelapangan dalam rangka menyiapkan sripsi mereka.
Menurut asumsi
kami, pembahasan mengenai tatacara penyusunan proposal ini sangat urgen sekali
karena tidak semua orang memehami dan mengerti dengan tepat tatacara
penyusunannya.Oleh sebab itu agar tidak terjadi kesalah pahaman yang
berkelanjutan dalam proses penyusunan proposal, maka di pandang perlu adanya
pembahasan yang kompleks mengenai masalah ini.
Secara umum
tujuan pembahasan makalah yang kami susun ini akan menjelaskan secara rinci
tentang penyusunan proposal yang baik dan benar,mulai dari apa itu
proposal,ciri-ciri proposal,isi dan sistematis proposal,sifat dan jenis
proposal,sampai penggunaan bahasa yang tepat dalam membuat sebuah proposal.
2. Rumusan
Masalah
a.
Apa
pengertian dari proposal itu?
b.
Apa
saja ciri-ciri dari proposal itu?
c.
Ada
sifat proposal dan jenis proposal itu?
d.
Apa bentuk-bentuk proposal itu?
e.
Bagaimana penggunaan bahasa dalam
proposal?
f.
Apa
teknik penulisan proposal dan penulisan proposal?
g. Bagaima isi dan sistematika proposal?
3. Tujuan Masalah
a.
Untuk
mengetahui apa proposal itu.
b.
Untukmengetahui
apa saja ciri-ciri proposal.
c.
Untuk
mengetahui sifat proposal
dan jenis proposal.
d.
Untuk
mengetahui bentuk-bentuk proposal.
e.
Untuk
mengetahui penggunaan bahasa dalam proposal.
f.
Untuk
mengetahui teknik penulisan proposal dan penulisan proposal.
g. Untuk mengetahui isi dan sistematika
proposal.
B.
POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian
Proposal
Kata proposal berasal dari bahasa
Inggris yang di dalam bahasa Indonesia mempunyai pengertian usul; tawaran;
rencana; perencanaan; pengajuan; atau lamaran. Pengertian itu kemudian meluas
menjadi penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil tertentu yang
diinginkan. Dan pada akhirnya, dalam pembicaraan ini kata proposal diberi
pengertian sebagai rencana kerja yang disusun secara sistematik dan terinci
untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.Sebuah lembaga, instansi, organisasi,
bahkan individu yang menginginkan hasil kerja secara optimal, selayaknya mereka
mampu membuat perencanaan secara matang.
Langkah prakerja yang diperhitungkan oleh individu atau tim pelaksana secara
teoritis itulah yang kita kenal sebagai penyusunan proposal.
Proposal adalah suatu bentuk
rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk
memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat
membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk
“Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk dengan berbagai
standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Proposal yang akan dibahas dalam
tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau
rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model
“Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah,namun karena sifatnya
yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan
bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun,walaupun lebih
“bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidahkaidah dan
sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orangorang yang
membaca proposal tersebut.
2. Ciri-Ciri Proposal
Dalam menyusun usulan
penelitian atau proposal, perlu diperhatikan syarat-syarat untuk kesempurnaan
suatu usul penelitian. Syarat-syarat tersebut antara lain:
a. Sistematis, artinya usul
penelitian tersebut disusun secara sistematis menurut pola tertentu dari yang
paling sederhana sampai yang kompleks atau dikatakan juga konsisten.
- Berencana, artinya
proposal dilakukan dengan sengaja dan sebelumnya sudah difikirkan
langkah-langkah pelaksanaannya.
- Mengikuti konsep
ilmiah, artinya mulai awal hingga akhir kegiatan, mengikuti cara-cara
metode ilmiah yang sudah ditentukan, yaitu prinsip-prinsip untuk mencari
kebenaran ilmiah.
3. Sifat dan Jenis Proposal
a. Sifat-sifat Proposal
Proposal sebaiknya dibuat
berdasarkan sesuatu yang belum ada. Walaupun barang yang diajukan belumada
penulis proposal harus merangkainya dengan sedemikian rupa sehingga dapat
meyakinkan penerima proposal.
Macam-macam bidang yang
dewasa ini bisa dijadikan sasaran proposal yang bersifat bisnis adalah:
penelitian, pengembangan, perencaaan, dan pemasaran. Penelitian murni biasanya
dilakukan oleh lembaga-lembaga ilmiah ataupun perguruan tinggi berdasarkan
permintaan dari suatu badan dengan dana dari badan-badan filantropis,
semata-mata untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan
melalui penelitian sering diseponsori pula oleh pemerintah yang merasa
bertanggungjawab dalam dunia pendidikan dan kemajuan dari bangsa dan negaranya.
Proposal lain yang juga
dapat dijumpai adalah perencanaan. Untuk pembangunan, gedung, proyek-proyek,
sering diajukan pula penawaran untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Seperti halnya dengan
laporan, proposal masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya. Proposal
formal adalah proposal yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk
proposal semi formal dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal,
karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu.
b. Jenis-jenis Proposal
1)
Proposal non formal
Proposal
yang bersifat nonformal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau
kesepakatan antara penulis dan penerima proposal. Proposal non formal
kadang-kadang disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat.
Bentuk ini bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa tetapi digunakan
dalam dunia usaha.
Terlepas dari bentuk yang
harus digunakan, sebuah proposal non formal selalu mengandung hal-hal sebagai
berikut:
a) Masalah
Masalah yang disampaikan
dalam sebuah proposal harus dirumuskan dengan jelas. Harus mengadakan
identifikasi masalah yang dihadapi dengan cermat, menggambarkan latar belakan
atau sejarah masalah yang dihadapi, serta menunjukkan betapa pentingnya masalah
itu dilaksanakan atau diselesaikan sekarang juga.
b) Saran Pemecahan
Saran pemecahan untuk
memecahkan masalah merupakan inti dan sasaran utama dari setiap proposal.
Penulis berusaha untuk menampilkan jalan keluar yang dianggapnya paling baik
untuk mengatasi atau menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi.
c) Permohonan
Untuk menutup proposal
penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu,
atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah
yang dihadapi itu dan merumuskan dengan tegas apa yang ingin dikerjakan.
2)
Proposal formal
Seperti halnya dengan tulisan formal yang
lain, proposal formal harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya
ada tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi proposal, dan
bagian pelengkap penutup. Susunan
dan perincian setiap proposal harus mengikuti pola yang dibicarakan. Ada bagian yang dapat digabungkan, ada pula
yang memerlukan perincian yang legih jauh, yang paling penting adalah tidak
memaksa suatu pola untuk bermacam-macam proposal yang isi dan sifatnya
berlainan.
a)
Bagian
Pelengkap Pendahuluan
Beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkandalam
bagian pelengkap.
b)
Surat
pengantar
Surat pengantar atau memorandum pengantar
fungsinya sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan.
Surat pengantar proposal antara lain berisi: alas an-alasan penulis
menyampaikan proposal itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan, atau iklan
yang menawarkan kepada umum untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
c)
Sampul
dan halaman judul
Sampul dan halaman judul dicantumkan
identifikasi jenis tulisan yaitu proposal, judul proposal, nomor pengenal
(kalau ada), yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran. Biasanya
dicamtumkan tanggal penyerahan, tanggal akhir penyerahan tugas yang akan
dikerjakan dan tanggal proposal. Unsure-unsurnya biasanya dimasukkan pula nama,
gelar, alamat orang atau organisasi yang menyampaikan proposal tersebut.
d)
Ihtisar
atau abstrak
Ihtisar atau abstrak menyampaikan intisari
dalam masalah dan cara pemecahannya yang disampaikan dalam proposal. Dalam
proposal memerlukan gambaran singkat tentang cara dan teknik pemecahan yang
diajukan oleh badan atau penulis proposal.
e)
Daftar
isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua
judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh proposal itu dengan
demikian penerima proposal dengan mudah dapat mencari bagiantertentu bila dia
tertarik untuk melihat bagian yang bersangkutan.
f)
Penegasan
permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan
dalam ihtisar.Tetapi bila proposal yang disampaikan itu cukup panjang, lebih
baik bagian ini disampaikan sendiri.
g)
Isi
Proposal
Isi proposal memuat uraian yang terperinci
dari pekerjaan dan tugas yang akan dilakukan. Tugas yang akan dilakukan
sifatnya berbeda-beda, oleh sebab itu perincian sebuah proposal tidak perlu
seragam. Perincian proposal dari badan ke badan yang lain, dari jenis pekerjaan
ke jenis pekerjaan yang lain, dari satu waktu ke waktu yang lain, maupun dari
tempat satu ke tempat yang lain sehingga perincian sebuah proposal akan
berbeda-beda.
Namun demikian beberapa topik dibawah ini
selalu dipertimbangkan untuk dimasukkan kedalam isi sebuah proposal.
a) Pembatasan masalah
Pembatasan pengertian atas masalah yang
dihadapi merupakan suatu hal yang pertama-tama harus dilakukan. Dengan batasan
yang diberikan pada proposal itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang
sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penulis proposal tetap harus
member batasan pengertian dengan tujuan memperlihatkan kepada penerimaproposal
bahwa ia mengetahui dengan tepat masalah itu.
b) Latar belakang
Latar belakang yang dikemukakan perlu juga
dikemukakan.Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak terlepas dari
perkembangan atau sejarahnya pada masa lampau.
Demikian pula apa yang terjadi sekarang atau nanti tidak terlepas dari
latar belakang atau kondisi yang berada disekitarnya.
4.
Bentuk-bentuk Proposal
a.
Proposal
Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk
memecahkan masalah-masalah aktual.Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau
temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.Skripsi, tesis, dan disertasi
yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan
sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan
kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya
berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan
pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.
b. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini
biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk
keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka
itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru,
sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada,
sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan
masalah.
c. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk
mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari
latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
kunci.Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif
mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian
kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan
d. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif.Pendekatan ini berangkat dari suatu
kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
5. Penggunaan Bahasa Dalam Proposal
Dalam penggunaan bahasa proposal perlu di perhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a.
Penempatan
dan penggunaan kata yang tepat menempatkan kata yang bersamaan artinya
sebaiknya dihilangkan. Seperti
agar dan supaya,merupakan dan adalah.
b.
Menghindari
kalimat panjang dan bertele-tele.
c.
penggunaan
paragraph,paragraph yang baik memiliki kesinambungan dan runtut.
d.
penggunaan
ejaan
Sering kita temui kesalahan dalam pngguanaan
ejaan seperti penulisan kata di, ke,
dari, dari pada,pada,kepada,penempatan
titik,koma,titik dua,disamping penulisan vocal. Perhatikan penggunaan kata depan yang benar dan yang
salah:
a. di samping bukan disamping
b. di kiri bukan dikiri
c.
Sistem
bukan sistim
d.
Analisa
bukan analisa
6.
Teknik
Penulisan Proposal dan Tujuan Penulisan Proposal
a. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam membuat Proposal
1.) Penyusunan
proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam
penyusunan proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang
diselenggarakan.
2.) Penyusuanan
proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa
bahan-bahan hsil kesepakatan seluruh panitia.
3.) Menyusun
draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis.
4.) Proposal
dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
5.) Dibuat
proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
6.) Proposal
diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal
maupun eksternal.
b.
Teknik Membuat Proposal
Langkah-langkah dalam membuat proposal:
1)
Nama kegiatan
2)
Dasar pemikiran
3)
Tujuan dan manfaat kegiatan
4)
Ruang lingkup
5)
Waktu dan tempat kegiatan
6)
Penyelenggara atau panitia
7)
Anggaran biaya
8)
Penutup
Penulisan proposal yang lebih
kompleks digunakan pada saat seseorang mempunyai program yang besar, misalnya
menulis karangan ilmiah yang berupa tesis atau disertasi.
a.
Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang direncanakan
tidak ubahnya sebuah judul proposal.Oleh sebab itu nama tersebut harus dibuat
semenarik mungkin sehingga menimbulkan rasa keingintahuan seorang
pembaca.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nama
seperti berikut ini:
1) sesuai topik atau pokok permasalahan dalam
kegiatan,
2) singkat, padat, dan jelas,
3) sebaiknya diungkapkan dalam bentuk frase.
b.
Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam proposal
merupakan alasan mengapa kegiatan itu harus dilaksanakan. Dalam hal ini,
penyusun proposal diharapkan dapat menunjukkan arti pentingnya pelaksanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan
c.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan proposal yaitu sesuatu yang
akan dicapai kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam langkah kerja,
tujuan ini akan berfungsi mengarahkan aktivitas sehingga tidak mengalami
lepas kontrol dari sasaran. Biasanya, tujuan dibedakan atas dua hal yaitu:
tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam merumuskan tujuan, harus
diingat pula manfaat yang akan dicapai, baik itu manfaat bagi individu
perencana maupun manfaat bagi masyarakat umum atau khalayak
d.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan harus jelas,
artinya penyusun proposal harus menetapkan batas-batas pokok permasalahan,
sasaran peserta, wilayah, dan aspek lain yang memerlukan pembatasan. Dari
pembatasan ini seorang pembaca proposal dapat mengetahui kedalaman dan keluasan
objek materi yang direncakan.
e.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Penentuan waktu dan tempat kegiatan
sepertinya mudah, tetapi penyusun proposal jangan sekali-kali meremehkan hal
ini. Faktor ini sangat menunjang keberhasilan kegiatan, bahkan sekali salah perhitungan
mengenai waktu atau tempat, kegiatan akan mengalami kerugian yang besar.
Terlebih-lebih jika penyusunan proposal ini bertujuan untuk mencari sponsor
dalam rangka penggalangan dana, faktor waktu dan tempat dapat mempengaruhi
penilai proposal sampai pada penentuan disetujui atau ditolaknya proposal
tersebut.
f.
Penyelenggara/Panitia
Penyusun proposal dapat bersifat
pribadi atau tim. Biasanya penyusun yang bersifat tim mengatasnamakan suatu
organisasi. Untuk membentuk panitia, penyusun proposal harus jeli dalam
menempatkan personal-personalnya sebab dengan membaca kepanitiaan ini seseorang
dapat memperkirakan kualitas kegiatan.Ingat, penempatan orang orang yang
terkenal sering mempengaruhi pembaca bahkan penyelenggara sering dianggap
sebagai jaminan kualitas kegiatan.
g.
Anggaran Biaya
Proposal yang baik selalu
mencantumkan rincian biaya penyelenggaraan kegiatan..Sebaiknya
biaya itu diperhitungkan secara logis dan realistis, baik itu pemasukan maupun
pengeluarannya. Estimasi pembiayaan yang dibuat oleh seorang penyusun proposal
akan menjadi pertimbangan calon penyandang dana atau donatur. Anggaran biaya
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: persiapan, operasional dan
laporan/hasil.
h.
Penutup
Penutup merupakan akhir pembicaraan
perencanaan kegiatan.Oleh sebab itu, bagian ini merupakan rayuan terakhir
penyusun proposal kepada pembaca atau penilainya untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu proposal. Untuk itu, pada bagian ini penyusun proposal harus
dapat memotivasi calon penyandang dana, donatur, sponsor, atau partisipan
dengan cara menunjuk-kan rasa optimistis (positive thinking) terhadap kegiatan
yang direncanakan.
c. Tujuan Proposal
1.)
Menjelaskan
secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
2.)
Menjadi rencana
yang mengarahkan panitia dalam melaksankan kegiatan tersebut.
3.)
Untuk menyakinkan para donator/ sponsor agar mereka
memberikan dukungan material maupun financial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.
7. Isi
dan Sistematika Proposal Kegiatan
Secara sederhana
proposal itu terdiri dari delapan hal.Kedelapan hal tersebut ada dalam
sistematika dibawah ini.
a. Nama
Kegiatan
Kegiatan yang
ditulis harus jelas. Secara eksplisit nama kegiatan tersebut merupakan judul
proposal. Bagian ini mengandung jenis kegiatan yang akan dilakukan. Judul
tersebut juga harus memuat tema atau jiwa yang menjadi semangat kegiatan.
b. Latar
Belakang Kegiatan
Latar belakang
kegiatan, yang disebut sebagai dasar pemikiran atau alasan kita tertarik
melakukan kegiatan.Hal-hal yang dipaparkan merupakan merupakan jawaban atas
pertanyaan mengapa kegiatan ini perlu diadakan.Latar belakang juga dapat
disejajarkan dengan latar belakang masalah dalam karya ilmiah. Pertanyaan yang
sangat perlu ditekankan dalam hal ini adalah “mengapa” bukan “untuk apa?”
c. Tujuan
Kegiatan
Bagian iini
merupakan atas latar belakang kegiatan.Tujuan dapat dijabarkan lebih lanjut
sehingga tampak jelas manfaat kegiatan.Oleh karena itu, pada bagian ini
biasanya dinyatakan dengan tujuan umumdan manfaat kegiatan.Tujuan yang ingin
dicapai biasanya dinyatakan dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
d. Manfaat
Kegiatan
Bagian ini
merupakan sesuatu yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh berbagai pihak
setelah tujuan yang dicapai sudah terwujud.Biasanya yang memperoleh manfaat itu
dinyatakan sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis.
e. Ruang
Lingkup Kegiatan
Bagian ini
mengemukakan populasi atau subyek penelitian dan lokasi penelitian yang biasa
disebut obyek sasaran.Dalam menjelaskan bagian ini penulis mengungkapkan secara
singkat tentang maksud utamanya dalam menggambarkan kegiatan yang dilaksanakan.
f. Penyelenggara
Atau Kepanitiaan
Bagian ini
mencangkup hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan.Jika
semakin rinci dan jelas semakin baik pula proposal tersebut.Penyelenggara ini
mencangkup lingkup kegiatan, syarat-syarat pendaftaran, waktu pelaksanaan, dan
sebagai pelaksana kegiatan.Orang-orang tersebut meliputi pelindung, penanggung
jawab, pembina, ketua umum, ketua pelaksana, sekretaris, bendahara, dan
seksi-seksi.
g. Perencanaan
Anggaran
Bagian ini
merencanakan anggaran biaya yang ditulis secara logis dan realitas.Pada bagian
ini juga dilengkapi sumberdana yang digaliuntuk mencukupi biaya yang
hendakdigunakan.Antara anggaran dan sumberdana diharapkan seimbang.
h. Penutup
Bagian akhir
proposal berisi harapan dan permohonan dukungan dari berbagai pihakagar
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
C. KESIMPULAN
Kata proposal berasal dari bahasa
Inggris yang di dalam bahasa Indonesia mempunyai pengertian usul; tawaran;
rencana; perencanaan; pengajuan; atau lamaran. Pengertian itu kemudian meluas
menjadi penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil tertentu yang
diinginkan.
rencana kerja yang disusun secara
sistematik dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal
Tujuan Proposal:
a.
Menjelaskan secra tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut.
b. Menjadi rencana yang
mengarahkan panitai dalam melaksankan kegiatan tersebut.
c. Untuk menyakinkan para donator/ sponsor agar
mereka memberikan dukungan material maupun financial dalam mewujudkan kegiatan
yang telah direncanakan.
Proposal
Penelitian dibagi 4 yaitu:
a. Proposal
Penelitian Pengembangan
b. Proposal
Penelitian Kajian Pustaka
c. Proposal
Penelitian Kualitatif
d. Penelitian Kuantitatif
Langkah-langkah
dalam membuat proposal:
a. Nama
kegiatan,
b. Dasar
pemikiran,
c. Tujuan
dan manfaat kegiatan,
d. Ruang
lingkup,
e. Waktu
dan tempat kegiatan,
f.
Penyelenggara atau panitia,
g. Anggaran
biaya,
h.Penutup.
D. Daftar Rujukan
-
Maimunah, Siti Annijat. 2011.Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tnggi. Malang :UIN-Press
-
Nazir, Moh. 1998. Metode
Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta.
-
Sakri, Adjat. 1992. Bangun Paragraf
Bahasa Indonesia. Bandung: ITB.
-
Krippondrof, Klaus, 1991. Analisis
Proposal, Rajawali Press, Jakarta
-
Sparingga, Daniel, 2000b. Kumpulan bahan mata Ajaran, Fisip Unair
, Surabaya.
-
Salladien, 2004. Desain Penelitian Kualitatif. UI, Jakarta.
Maimunah, Siti Annijat. 2011.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tnggi. Malang :UIN-Press